Mengenal Warna Secara Singkat

 Mengupas teori warna

Berdasarkan beberapa pengalaman mendapat penilaian serta kritik tajam tentang warna dalam karya membuat pertanyaan, apakah sesulit itu teori warna? Apa dasarnya, seperti apa teorinya. Dalam beberapa artikel membahas tentang teori tersebut. Dalam dunia seni dan desain, warna merupakan komponen penting dalam sebuah karya, warna memberikan kesan terhadap psikologis dan merupakan sebuah daya tarik. Gambar yang biasa saja namun warnanya harmonis kan terlihat lebih bagus ketimbang gambar bagus dengan warna yang berantakan. Warna dibagi menjadi warna primer, sekunder, tersier. Warna primer adalah warna yang berdiri sendiri, atau warna dasar. Warna sekunder merupakan gabungan dua warna dasar, selanjutnya warna tersier adalah gabungan warna primer dan sekunder . Kemudian ada value, hue, dan lainnya. Warna bagaikan sebuah nyawa pada gambar, jika warna condong monoton, redup, tidak cocok karya tersebut tidak akan hidup. Warna memberikan efek psikologis seperti kecemasan, kehangatan, kenyamanan, keamanan dan lainnya. Teori warna merupakan salah satu hal tersulit untuk dipahami dalam dunia desain, mempelajarinya membutuhkan waktu yang lama serta Latihan berulang-ulang. 

Merah, merupakan salah satu dari ketiga warna primer yaitu merah, kuning, biru. Warna merah memberikan kesan marah, bahaya, gairah, cinta, berani. Wrna merah condong lebih mencolok ketimbang warna lain, sehingga bagus untuk menarik perhatian. Kuning, merupakan warna primer. Warna kuning condong memberikan kesan keceriaan, harapan, cerah. Warna kuning juga mencolok dan mencuri perhatian karna kecerahan dari warnanya mudah ditangkap mata atau eye cacthing.  Warna kuning juga memberikan efek positif namun bila terlalu mencolok akan mengganggu.Biru, warna primer yang memberikan kesan dalam, tenang, kepercayaan, loyalitas. Warna biru sering digunakan oleh perusahaan sebagai logo atau sebagai warna identitas sebuah perusahaan dan usaha. Hijau, merupakan warna sekunder yang terjadi dari pencampuran wrna primer yakni kuning dan biru.  Ungu merupakan warna sekunder juga yaitu campuran warna primer merah dan biru melambangkan spiritual, misteri, memberikan kesan mahal dan berkelas. Ungu juga memberikan kesan feminism dan cantik. Oren, merupakan warna sekunder yang terjadi dari penggabungan kuning dan merah. Warna oren melambangkan kehangatan, sunset, membangun suasana yang baik, memberikan efek terapi tersendiri. Cokelat, merupakan warna tersier yaitu gabungan warna primer kuning dengan ungu, cokelat menciptakan suasana klasik, estetik, tenang, tidak membuat sakit mata. Putih. Melambangkan kebersihan, suci, cerah, simple, elegan. Mencampurkan warna cokelat dengan campuran lebih banyak merah akan menghasilkan cokelat kemerahan sedangkan banyak kuning akan mengarah ke kuning atau sedikit kusam, ke biru akan menjadi lebih gelap. Warna putih sering dipakai untuk interior karna memberikan kesan mewah dan luas .Hitam, Melambangkan kegelapan, kematian, kesedihan, penderitaan, seram. Akan tetapi, warna hitam justru terlihat berbeda pada barang, hitam akan terlihat elegan, mahal, keren. Dan sebaliknya, warna hitam yang mendominasi yang kemudian diberi sentuhan warna cerah akan membuat paduan warna yang bagus karna menghasilkan kontras, yang membuat wrna cerah tersebut seperti memancar atau memberikan kesan terang. Warna hitam jika terdapat pada area dengan warna yang condong sendu akan terlihat menonjol dan menghasilkan estetika. Contohnya adalah banyaknya furniture berwarna hitam. Selain itu baju, Sebagian besar orang yang memakai pakaian berwarna hitam membuat dirinya terlihat lebih cerah.


Komplementer. Teknik penggabungan warna komplementer ini merupakan menggabungkan dua warna yang saling bersebrangan pada color wheels, contohnya merah dan hijau. Terlihat bertabrakan namun serasi, harmonis.Monokrom, menggunakan warna yang sama dengan value yang berbeda, contoh menggunakan biru, biru muda, biru agak terang, biru dongker. Konsepnya hampir sama dengan sketsa hitam putih yang terdapat beberapa shade abu-abu.Analog merupakan harmonis dengan menggabungkan warna yang saling berdekatan pada color wheels.

Saturasi merupakan tingkat kemurnian suatu warna, dimana tingkat saturasi semakin tinggi warna akan semakin terang mencolok menuju warna yang murni tanpa sentuhan tone apapun.

Value merupakan tingkat kecerahan dan kegelapan suatu warna, value menggunakan campuran putih atau hitam dalam proses pembuatan warnanya. Warna dengan value cerah condong mengarah kepada putih, kemudian yang gelap condong kearah hitam. Campuran warna dengan putih atau hitam dengan abu-abu akan menciptakan tone.

Sulitnya teori warna jangan dijadikan alasan untuk berhenti berkarya, cari referensi, baca buku, artikel yang membahas tentang teori warna, eksperimen, cobalah untuk menggunakan warna monokrom kemudian komplementer, bila sudah mulai paham dengan triknya baru memakai Teknik llainnya. Membuat gambar dengan menggunakan hitam putih juga membantu melatih dalam menentukan gelap terang yang kemudian memudahkan dalam pengaplikasian warna. Pahami roda warna , hapalkan baik-baik. Bila masih memilih warna menggunakan feeling, lanjutkan saja sambal sedikit demi sedikit memahami teori warna. Tone warm atau tone hangat meliputi warna merah, oren, dan kuning. Sedangkan, tone dingin atau cool tone meliputi biru, ungu, hijau.


CMYK dan RGB. Penggunaan jenis warna untuk digital dan printing atau percetakan berbeda. CMYK merupakan singkatan dari Cyan,Magenta,yellow and, Key (black), sedangkan RGB adalah singkatan dari Red, Green, and Blue. Warna RGB lebih cerah ketimbang CMYK oleh karena itu cocok untuk layer digital, pertelevisian, kemudian warna CMYK lebih cocok untuk brosur, spanduk, poster, karena lebih beragam warnanya. CMYK terlihat lebih kalem warnanya, tidak mencolok.

Setiap warna sebenarnya memiliki makna yang berbeda-beda baik pada suatu daerah, negara, golongan, karna bedanya sudut pandang atau perspektif, contohnya warna kuning dalam dunia desain mungkin cerah, akan tetapi pada daerah tertentu melambangkan sedang berduka, warna merah yang dianggap keberuntungan, putih dianggap sebagai menyerah. 

Warna cerah dan tenang memberikan rasa kenyamanan. Warna cerah juga condong memberikan efek Bahagia, ceria, senang. Untuk kebutuhan segmentasi usia kanak-kanak, pemilihan warna cerah adalah kunci menarik perhatian mereka. Warna cerah juga tergolong menarik perhatian, dalam dunia bisnis menggunakan warna cerah untuk platform, web, warna tempat membuat peluang dilirik konsumen lebih besar.

Pemilihan warna sangat penting untuk objek yang akan dibuat, di rancang seperti web, aplikasi, logo, sebuah perusahaan, karna mencerminkan image suatu perusahaan, serta sebagai daya Tarik konsumen. Kemudian untuk keperluan pribadi akan menumbuhkan rasa percaya diri, membangun mood, menciptakan suasana teduh, memberikan kesan mahal, elegan dan lain-lain 

Memilih warna perlu berhati- hati karna bisa merusak segalanya, warna sangat berdampak pada kesan yang diberikan. Karna memilih warna yang tidak harmonis membuat kesan hancur tidak terorganisir, tidak enak dilihat mata atau membuat sakit mata. Namun kendati demikian tidak perlu takut memberi warna sesuka hati kita, karna kebranian membuat kita bertumbuh. Salah tidak apa-apa yang tidak benar adalah jalan di tempat akibat takut melangkah. mulailah dari hal dasar. Pahami konsep dasarnya. Pelajari color wheels serta teori warna dari semua sumber seperti artikel, jurnal, blog, buku, majalah, perhatikan lingkungan sekitar dan peka terhadap alam, kita bisa menemukan contoh warna yang harmonis dari kejadian alamiah di sekitar kita. Selain dalam dunia desain , illustrator, interior pememilihan warna juga sangat penting dalam dunia fashion atau pemilihan pakaian, make up hingga aksesoris lainnya. Seseorang harus memilih warna yang sesuai dengan tone kulitnya, sama dengan karya jika salah mengkombinasikan akan membuat terlihat tidak cerah dan harmonis, warna juga menvcerminkan kepribadian seseorang.

sumber:sumber : https://design4users.com/color-theory-brief-guide-for-designers/

https://kumparan.com/berita-unik/teori-warna-pengertian-lingkaran-warna-dan-warna-dasar-1vvEiNYDqS4

 https://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/12289

 https://www.adityuwana.com/post/psychology-of-color-in-interior-design

Comments

Popular posts from this blog

Menemukan Diri dalam Kajian Seni Rupa dan Desain

Mengenal Gempa Bumi

Personal color