Review 20 artikel
Pembahasan dari 20 jurnal yang saya telah baca dan Analisa, saya akan membuat kesimpulan dan review seputar seni, kebudayaan moral kehidupan sosial dari segi pragmatik, . mengenai estetika, seni dan kebudayaan berpengaruh, bekerja, bermanfaat bagi bidang dan lingkungan sekitar, fakta terkait, maknanya, mitos yang terkandung moral kehidupan sosial. Pada jurnal pertama yang berisi Analisa atau kajian tentang estetika alam serta mitosnya yang pada dasarnya berkaitan dengan sinstik atau fakta ilmiah, benar benar terjadi kemudian bagaimana karya “the commons” menunjukan atau membuka mata kita untuk lebih kritis mengenai alam dunia ini, memahami lebih dalam alam melalui sudut pandang estetika. Pada jurnal ini dibahas bahwa mitos atau representasi mengenai alam merupakan kebenaran dari alam itu sendiri yang kemudian dijadikan sebagai patokan atau penggambaran alam yang akhirnya diyakini kemudian berkembang menjadi mitos. Keindahan alam serta keistimewaan sebuah alam bisa menghasilkan sebuah makna yang dapat ditangkap olah manusia namun dilihat melalui sudut pandang kebudayaan dan estetika, kemudian menafsirkan makna tersebut menjadi sebuah kepercayaan suatu tempat sebagai tempat istimewa. Seperti halnya pada mata air di desa purwogndo, berdasarkan artikel disini terdapat sebuah mata air yang Bernama tuk serco, mata air ini diyakini atau memiliki mitos sebagai karunia Allah, ciptaan Allah yang memberi karunia pada makhluk dan sekitarnya sehingga tidak boleh diganggu atau dirusak. Kemunculan mitos pada alam memiliki manfaat atau pengaruh baik, karna kuatnya kebudayaan serta kepercayaan spiritual masyarakat, manusia jadi lebih menghormati serta berhati-hati memperlakukan alam, kemungkinan kerusakan menjadi berkurang, inilah bagaimana mitos bekerja pada alam. Pada artikel tersebut dikatakan pula bahwa manusia merupakan tamu di alam ini, memberikan pemahaman bahwa kita tidak boleh semena-mena, karna kita berketergantungan pada ala mini, kita harus menghormati dan menjaga kelestarian serta keselamatannya, bila ingin hidup dengan damai dan nyaman.
Seni modern kontemporer, yakni jurnal yang membahas seputar apa saja factor yang mempengaruhi, ikut berpengaruh atau ikut serta dalam membangun atau menciptakan seni kontemporer. Seni kontemporer disebut multicultural karna merupakan hasil interaksi atau pencampuran kegiatan dari kebudayaan, interaksi antar sesama manusia, baik dari isi maupun benda tersebut. Bagaimana ide-ide seniman saling berinteraksi, kemudian dicontoh tercontoh, saling mempengaruhi satu sama lain. Seni kontemporar bentuknya, hasilnya merupakan penggambaran atau realisasi, implementasi dari kebudayaan yang berkembang, moral yang dihormati, sejarah, bagaimana manusia pada suatu daerah barperilaku, berinteraksi, memenuhi kebutuhan hidupnya bagaimana ide atau cara berfikir, pengimplementasian masyarakat. Sifat dasar manusia adalah meniru, disebut multicultural karena terdapat interaksi pertukaran fikiran antara dua atau lebih individu, terdapat perhatian, empati terhadap suatu karya yang kemudian memunculkan sebuah inspirasi lalu dikembangkan menjadi ide dan di realisasikan menjadi sebuah karya, inilah saatnya terjadi multicultural karena ide-ide tersebut berasal dari sumber dengan anutan kebudayaan, perspektif, selera yang berbeda-beda. Manusia adalah peniru diawali mengamati, menganalisa, mempelajari kemudian mewujudkannya menjadi hal yang nyata.
Pentingnya sebuah teknologi promosi, atau iklan pada pelestarian kebudayaan merupakan kebenaran. Dalam menyebarkan, mempengaruhi dan melestarikan kebudayaan kepada masyarakat luas dibutuhkan Teknik pemasaran atau pengiklanan, agar audiens melihat dan terpengaruh kemudian tertarik. Promosi yang baik dan tepat serta kreatif memungkinkan keberhasilan yang besar dalam tersampaikannya pesan dan efek persuasif.
Kualitas metode pembelajaran berimpact atau berpengaruh meningkatkan selera estetika dan pelestarian kebudayaan kepada pewaris bangsa. Peningkatan selera pada estetika sangat berpengaruh pada perkembangan zaman. Meningkatnya estetika berpengaruh penting pada dunia komersil. Selera estetika membuat produk yang ditawarkan memiliki daya tarik lebih yang membuat peluang lebih besar untuk mencapai keberhasilan penjualan serta simpati audiens.
Buku merupakan sebuah susunan beberapa lembar yang berisi tulisan yang dapat dibaca dan memiliki manfaat jika dirancang dengan penuh hal yang informatif, terpercaya, sesuai fakta, mengedukasi dan bijak. Buku juga bisa menjadi objek promosi kebudayaan, daerah sebagai jembatan pengetahuan terhadap suatu hal, media persuasif. Meskipun minat membaca semakin berkurang, bukumemiliki nilai plus atau kelebihan tersendiri terutama buku cetak, membaca buku cetak berlama-lama tidak sesakit membaca buku digital, mata tidak perlu terkontak langsung dengan layer gadget yang dapat memberikan pengaruh buruk jika dipakai dalam waktu yang lama pada pemakaian jangka Panjang. Pada jurnal ini dobahas bagaimana coffee table book memperkenalkan atau menyebarkan informasi tentang landmark Jakarta dalam buku yang dirancang dengan desain menarik dibungkus cara pnyampaian dan visualnya mudah dipahami.
Artikel keempat membahas bagaimana senit eater memberikan sebuah pembelajaran, melestarikan kebudayaan dengan cara yang menghibur dan melibatkan emosi atau perasaan serta ketertarikan, melalui seni berperan yang diperankan dengan rancangan yang terorganisir, totalitas sehingga memanjakan mata dan memudahkan penyerapan makna dari sebuah visual. Seni teater atau pertunjukan peran semakin dikembangkan contoh modernnyya yang merupakan satu jenis yaitu film, semakin berkembangnya zaman, perfilman semakin diusahakan untuk selalu berkembang baik dari grafis, kualitas acting dari sang pemain yang berlakon kemudian script, gaya Bahasa, berpakaian, tren, karna factor-faktor inilah yang mempengaruhi keberhasilan film tersebut menyampaikan pesan dan membuat ketertarikan penonton. Tingginya antusias masyarakat terhadap perfilman kemudian dampak-dampak yang terjadi di sekitar merupakan salh satu pengaruh dari pada perfilman atau seni peran. Bagaimana sebuah pertunjukan mempengaruhi cara berfikir, berbusana, berbicara berpakaian merupakan dampak dari pertunjukan seni peran.
Kemudian artikel yang membahas tentang tanggapan netizen, interaksi masyarakat pengguna sosial media pada jejaring sosial media. Merujuk pada postingan seorang menteri yang memposting sebuah postingan kemudian mendapat tanggapan komentar dari netizen pada sosial media terlihat keragaman etika moral para individu. Terlihat beberapa individu yang memakai Bahasa yang tidak baik. Disini pentingnya melestarikan, mengimplementasikan serta penerapan sosial budaya yang bermoral. Membiasakan budaya sopan santun memiliki dampak yang sangat baik, generasi penerus akan terus mengalami peningkatan rasa menghormati menghargai serta berkomunikasi dengan Bahasa yang sopan dan bijak serta tidak tempramen dan brutal. Di jaman ini sosial media sudah banyak dipenuhi dengan pengguna yang memiliki etika buruk, suka menghujat, menyebar hoax, merusak mental atau membuli dan hal buruk lainnya yang serupa. Beberapa menganggap hal ini remeh dan tidak berarti, dilakukan terus menerus sehingga menjadi sebuah kebudayaan yang dicontoh generasi berikutnya. Pengaruh budaya berbahasa asal tanpa berfikir Panjang dan menganut kebebasan bukanlah kebudayaan Indonesia, Indonesia terkenal dengan sopan santun dan ramah tamah serta rasa menghargai yang tinggi. Tentu pengaruh budaya ini berasal dari luar. Semakin sedikitnya pelestarian atau penerapan budaya etika yang baik membuat budaya tersebut terasingkan, seperti terlihat tidak bagus, tidak tren lama kelamaan semakin langka dan terlihat seperti hal yang asing. Tanggapan negative atau ungkapan negative menunjukan atau memberikan pertanda orang itu memiliki Pendidikan yang rendah atau kurangnya edukasi baik etika maupun moral. Mengapa demikian? Karena umumnya dan seharusnya orang yang berpendidikan telah menjalani atau terdidik dari pengajar dan membuat anak didik memiliki kebiasan sopan berbahasa baik.
Kemudian jurnal berikutnya membahas bagaimana sebuah modifikasi bekerja, mempengaruhi dalam meningkatkan kualitas suatu budaya serta menambahkan nilai jual dan estetika dari suatu budaya yang membantu pelestarian budaya tersebut
Artikel yang membahas tentang pengaruh musik dalam keefektifan suatu pertunjukan atau pentas dalam menyampaikan pesan dan membawa perasaan serta manarik perhatian.
Artikel berikutnya menganalisa tentang pentingnya gen z mengetahui, menyelami kebudayaan agar budaya terus terlestarikan namun dengan cara mereka yang instan seperti desain pada software yang mengandung unsur kebudayaan.
Jurnal berikutnya adalah menelaah menganalisis bagaimana menggunakan, mendaur ulang, mengkreasi sampah agar menjadi media kreatif yang mengasah otak serta mengurangi pencemaran lingkungan dan menimbulkan kebudayaan positif yang baik untuk dilestarikan karna memberikan dampak baik untuk lingkungan.
Selanjutnya adalah penerapan teori kaizen untuk produk usaha. Teori kaizen ini adalah bagaimana mempersiapkan sebuah usaha dengan perencanaan produksi, proses pembuatan yang baik, penjagaan mutu intinya adalah melakukan peningkatan mutu secara terus menerus. Berdasarkan yang tertera teori ini sangat bermanfaat untuk keberhasilan penjualan serta branding dari suatu usaha, peningkatan mutu secara terus menerus juga meningkatkan kepercayaan konsumen serta menyebarnya produk yang akhirnya menjangkau pasar lebih luas.
Selanjutnya adalah pembahasan bagaimana ubi jalar menjadi pengganti pada suatu daerah, pada artikel tersebut dibahas bahwa karbohidrat bisa diganti dengan ubi jalar, hal ini memiliki nilai positif karna membantu meningkatkan perekonomian daerah setempat karena tingginya hasil produksi dari suatu daerah. Hal ini sama seperti menggunakan produk lokal dalam negara, dalam negara ada banyak perusahaan dalam negeri yang menjual berbagai macam kebutuhan dan barang, saat masyarakatnya lokal mengonsumsi produk lokal yang terjadi adalah perputaran ekonomi stabil dan baik.
Selanjutnya adalah menganalisis tentang daerah Oguang Jana yang merupakan kesenian khas dari daerah negeri Parambahan, tanah datar. Kesenian ini harus terus berkembang karna memiliki nilai kebudayaan yang positif kepada penerus bangsa. Pemerintah perlu ikut andil dalam pelestarian budaya ini, agar budaya tidak hilang dan ciri khas dari suatu daerah hilang, lalu kebudayaan Indonesia berkurang satu-persatu.
Berikutnya membahas tentang tari gong yang merupakan tarian profan suku dawam, dimana tarian ini merupakan ciri khas kabupaten timor tengah utara, kesenian ini melambangkan kewibawaan dari seorang pria. Kesenian budaya ini harus terus lestari agar Timor tengah utara tidak kehilangan kebudayaan dan jati diri.
Kemudian tarian minangkabau, Tari Minangkabau saat ini memiliki unsur-unsur kehidupan yang terjadi pada masyarakat setempat, mulai dari interaksi sosial dan lain-lain, seni tari yang berdasarkan pada orientasi kehidupan masyarakat setempat umumnya lebih mudah di pahami dan diterima ketimbang yang tidak sesuai, karna susah dimengerti dan tidak relate atau sesuai dengan keadaan sosial dan moral yang dirasakan, dialami para audiens, jadi kekurangan perhatian dari audiens.
Selanjutnya adalah dalupa garapan SSDR, merupakan pertunjukan dramaturgi yang mengandung nilai moral dan kebudayaan yang dapat melestarikan seuatu kebudayaan agar tetap ada dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya adalah pada dasarnya kebudayaan, seni, estetika, teknologi, moral sosial kehidupan merupakan unsur penyusun berjalannya kehidupan, dimana saling Berke gantungan berdampak dan terdampak, sebab musababnya hal-hal yang terjadi dan tercipta selama kehidupan berlangsung. Kita sebagai manusia perlu berkembang dan meningkatkan rasa peduli kepada alam dan sekitar agar semua tetap berjalan sesuai dan tidak rusak.
Sumber
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/164/135
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/178/136
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/165/132
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/173/134
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/145/120
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/179/133
https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/8028/3108
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/61340/40826
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/60759/26050
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/37524/22408
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/42331/20827
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/64417/40818
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/70854/40824
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/57375/40819
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/61340/40826
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/62162/40820
https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/55789/40816
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/2173/1406
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/2362/1372
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/3508/1404
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/2544/1443
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/3402/1405
https://jfyiaboutjas.blogspot.com/2024/06/review-20-artikel.html
Comments
Post a Comment